ISO 14001
merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini
dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
§
menerapkan,
mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya
§
membuktikan kepada
pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
§
memperoleh sertifikat
Beberapa manfaat
penerapan ISO adalah:
§
menurunkan potensi
dampak terhadap lingkungan
§
meningkatkan kinerja
lingkungan
§
memperbaiki tingkat
pemenuhan (compliance) peraturan
§
menurunkan resiko
pertanggungjawaban lingkungan
§
sebagai alat promosi
untuk menaikkan citra perusahaan
Selain manfaat
di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu
mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
§
waktu staf atau
karyawan
§
penggunaan konsultan
§
pelatihan
Standar
internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan
September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh
pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi
SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997.
ISO 14001 adalah
Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan dan
panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem manajemen
lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem dan
teknik-teknik pendukung.
ISO 14001
dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada
aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS
akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar
EMS, yaitu:
§
Kebijakan (dan
komitmen) lingkungan
§
Perencanaan
§
Penerapan dan Operasi
§
Pemeriksaan dan
tindakan koreksi
§
Tinjauan manajemen
§
Penyempurnaan menerus
1. Kebijakan
Lingkungan
Kebijakan
lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan
tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi
kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
2. Perencanaan
Mencakup
indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses
terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi
dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)
3. Implementasi
dan Operasi
Mencakup
definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang
memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis
sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik,
prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan
darurat yang terdokumentasi.
4. Pemeriksaan
dan Tindakan Perbaikan
Mencakup
prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari
kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian,
prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem
manajemen lingkungan
5. Tinjauan
Ulang Manajemen
Mengkaji secara
periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian,
kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan
yang terjadi.
Pada prinsipnya,
keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas dapat dibagi
menjadi 17 elemen, yaitu:
Environmental
policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen
lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai
kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
Environmental
aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk,
kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak
penting yang timbul terhadap lingkungan.
Legal and other
requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain):
Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait
dengan kegiatan perusahaan.
Objectives and
targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait
dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor
lainnya.
Environmental
management program (program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan dan sasaran
Structure and
responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung
jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
Training
awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan
pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
Communication
(komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan
dengan isu lingkungan
EMS
Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem
dokumentasi lain
Document Control
(pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan
dokumen lain.
Operational
Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan
mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan,
tujuan, dan saasaran.
Emergency
Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi
potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
Monitoring and
measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan melacak
kinerjanya
Nonconformance
and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan
pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap
permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
Records
(rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
EMS audits
(audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan
baik.
Management
Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.
10 Perusahaan Yang Menerapkan Sistem ISO 14001
1.
PT. AMARTA KARYA
Keberadaan PT AMARTA KARYA seperti
saat ini tidak terlepas dari sejarah berdirinya yang cukup panjang. Menjelang
tahun 1960 NV Lindeteves Stokvis dan Fa. De Vri'es Robbe keduanya berkedudukan
di semarang, melakukan penggabungan / merger menjadi NV Constructie Werk
Plaatsen De Vri'es Robbe Lindeteves, disingkat "Robbe Linde & Co"
yang bergerak dalam bidang usaha Fabrikasi Konstruksi Baja.
Pada tahun 1962 Perusahaan ini
dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara dengan nama PT AMARTA KARYA dengan
bidang usaha yang sama. Pada tahun 1972, status PN AMARTA KARYA diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT AMARTA KARYA, yang berkedudukan di Jakarta.
sejak itu perusahaan meluangkan bidang usahanya ke dalam konstruksi bidang sipil,
elektrikal dan mekanikal, disamping konstruksi baja yang sejak awal sudah
merupakan core business-nya.
Sedangkan dalam usaha meningkatkan
pelayanan untuk memenuhi kepuasan Pelanggan secara berkesinambungan, telah
dilakukan upaya-upaya peningkatan pemahaman dan penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008, yang merupakan peningkatan dari ISO 9001:2004 yang sertifikatnya
telah diperoleh sejak tahun 1996. Saat ini Perusahaan juga telah menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007.
2.
PT. Krakatau Steel
PT.Krakatau Steel telah menerapkan
sistem manajemen lingkungan yaitu ISO 14001. PT.Krakatau Steel juga telah
banyak memiliki serfikat stndar ISO yang lain serta srtifikat penghargaan dari
bermacam lembaga diantaranya : ertificates of ISO 9001, ISO 14001,
SNI, JIS Marking, Lloyd Register, BKI, Germanischer Lloyd dan lain.
3.
PT. Komatsu
Indonesia.Tbk
PT. Komatsu Indonesia.Tbk juga
telah menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini terlihat dari
sertifikat yang dimiliki diantaranya ISO 14001 Certification for
Environment Management System.
4.
PT.Omron Manufakturing
Ind
PT.Omron Manufakturing
Ind juga telah menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini
terlihat bermacam-macam sertifikat yang dimiliki yang dapat dilihat pada
ISO 14001 Certification Sites. Dari perusahaan tersebut.
5.
PT. Sanyo jaya
PT. Sanyo jaya juga telah
menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini terlihat bermacam-macam
sertifikat yang dimiliki yang dapat dilihat pada The list of ISO
14001 Certification Sites. Dari perusahaan tersebut
6.
PT. LG electronik Indonesia
PT. LG electronik
indonesia PT. LG electronik juga telah menerapkan sistem ISO 14001
pada perusahannya. Hal ini terlihat bermacam-macam sertifikat yang dimiliki
yang dapat dilihat Pada tahun 2004 mendapatkan serfifikat ISO 14001, 2007
mendapatkan OHSAS 18001, dan tahun 2008 mendapat sertifikat ISO 9001,
7.
PT. Showa indonesia manufacturing
PT. Showa indonesia
manufakturing telah menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini
terlihat bermacam-macam sertifikat yang dimiliki yang dapat dilihat
pada Managegement Certificatoin, yaitu pada mendapatkan ISO 9002:
1994 (1997), ISO 9001: 2002 (2002), ISO 14001: 1996 (2000) ISO 14001: 2004
(2005), SMK3-Gold Category (2003), SMS Integration- Join Certification (2003),
OHSAS- 18001: 1999 (2006), ISO 17025: (2008).
8.
PT. Kabel metal Indonesia
PT. Kabel metal
indonesia telah menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini
terlihat bermacam-macam sertifikat yang dimiliki yang dapat dilihat pada ISO
Certification diantaranya SMK3 PER.06/MEN/1996, ISO 14001 ENVIRONMENTAL SYSTEM,
ISO 9001 QUALITY ASSURED FIRM, serta OHSAS 18001 HEALTH & SAFETY MANAGEMENT
SYSTEM.
9.
PT. Voksel electric Tbk
PT. Voksel electric Tbk telah
menerapkan sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini terlihat bermacam-macam
sertifikat yang dimiliki yang dapat dilihat pada Company History perusahaan
perjalanan panjang dari tahun 1971, dan sampai pada tahun2010 perusahaan ini mendapatkan
ISO 14001 dan OHSAS 18001.
10. PT.SKF
Indonesia
PT.SKF indonesia telah menerapkan
sistem ISO 14001 pada perusahannya. Hal ini terlihat bermacam-macam sertifikat
yang dimiliki yang dapat dilihat pada Environmental Management System-ISO
14001.
Refrensi: